Powered By Blogger

Welcome to DonaLd Blog

Welcome to DonaLd Blog

Selasa, 10 Maret 2015

Pupuk Pertanian



       Postingan pertama yang saya buat ini sekaligus belajar ngeblog adalah membahas tentang Pupuk Organik Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Namun kali ini saya hanya membahas bagaimana aplikasi Pupuk khusus pertanian. Penting saya jelaskan terlebih dahulu bahwa saat ini petani Indonesia khususnya di daerah pelosok tidak jarang dari mereka yang mengeluh akibat hasil panen yang kurang memuaskan akibat hama dan penyakit yang merusak tanaman.Oleh sebab itu salah satu solusi yang dijamin mampu meningkatkan hasil panen petani adalah dengan penggunaan Pupuk Organik The Great Harvest(TGH) dan ini memudahkan bagi para petani atau penyuluh pertanian karena dilengkapi dengan cara pengaplikasian atau penggunaannya. Jadi sangat diharapkan untuk terlebih dahulu membaca langkah-langkah penggunaan Pupuk TGH sebelum digunakan.





PERTANIAN
The Great Harvest(TGH) Pertanian berbahan aktif Mikroba Indegenous asli dari Indonesia ramah lingkungan (tidak mengandung logam berat As, Pb, Hg dan mikroba pathogen, salmonella sp) telah dipersiapkanserta dirancanguntuk pembangunan dunia pertanian yang berkelanjutan.
Perpaduan antara The Great Harvest dengan pupuk kimia akan selalu dicari dan dibutuhkan petani karena sudah terbukti dan teruji (menjadikan produktifitas tinggi dan ramah lingkungan).
   Aplikasi TGH Pertanian
  1. Hasil panen meningkat lebih dari 30 %.
  2. Menambah ketahanan terhadap penyakit.
  3. Membantu penyerapan air dan menjaga kelebaban tanah.
  4. Memperkuat pertumbuhan akar sehingga meningkatkan penyerapan nutrisi.
  5. Penggunaan pupuk kimia lebih hemat 50% dari biasanya.
  6. Mampu menguraikan pestisida (residu s/d 0%) dan mengurangi tumbuhnya gulma.
Prinsip Dasar Aplikasi TGH 

1.  Encerkan 1 s/d 6 liter TGH dengan 50 s/d 200 liter air, diaduk dan diamkan beberapa saat baru dipergunakan. 
2.  Alternatif Aplikasi (Tanaman Semusim) per hektar lahan
  • Alternatif I : Berikan TGH 5 s/d 6 liter pada pangkal atau barisan tanaman pada umur 12 s/d 25 hari setelah tanam.
  • Alternatif II : Berikan TGH 2 s/d 3 liter pada lahan/tanah setelah diolah 1 s/d 2 hari sebelum ditanami dan berikan lagi TGH 3 liter pada pangkal atau barisan tanaman 1 s/d 2 bulan setelah tanam. (Dua kali Aplikasi).
3.  Alternatif Aplikasi (tanaman non semusim) per hektar lahan
  • Alternatif I : Berikan TGH 2 s/d 4 liter pada pangkal tanaman setiap 3 s/d 4 bulan sekali.
  • Alternatif II : Berikan TGH 2 s/d 4 liter pada 4 buah lubang buatan di seputar pohon (4 arah mata angin), setuiap 3 s/d 4 bulan sekali, diameter lubang 5 cm kedalam 30 cm.
Aplikasi TGH Pada Beberapa Tanaman
(Kurangi pupuk kimia/kompos/kandang s/d 50%)

Penggunaan Pada Tanaman Padi
Kebutuhan dosis per hektar tanaman 5 s/d 6 liter TGH /sekali tanam (musim tanam).
Encerkan 2 - 3 liter TGH dengan 50 s/d 100 liter air, diaduk dan diamkan beberapa saat baru dipergunakan.
Ø  Cara Penggunaan atau Anjuran
·        Alternatif I :
1.      Siramkan/semprotkan larutan yang telah diencerkan pada permukaan tanah secara merata 1 s/d 2 hari sebelum tanam (2 – 3 liter TGH).
2.      Siramkan/semprotkan larutan yang telah diencerkan pada  barisan tanaman saat umur 35 – 40 hari setelah tanam (3 liter TGH).
·        Alternatif II :
1.      Siramkan/semprotkan larutan yang telah diencerkan pada permukan (5 – 6 liter TGH) Pada barisan tanaman pada saat umur 20 s/d 30 hari. (5 – 10 hari setelah tanam).


Penggunaan Pada Tanaman Jagung, Semangka dan Melon
Kebutuhan (dosis) per hektar 6 s/d 7 liter TGH /sekali tanam (musim tanam).
·        Encerkan 3 – 4 liter TGH dengan 50 s/d 150 liter air, diaduk dan bisrkan beberapa saat baru dipergunakan.
·        Sekali penyiraman/penyemprotan diperlukan 3 s/d 4 liter TGH, untuk 1 hektar tanaman/ lahan.
·        Penyemprotan dilakukan 1 atau 2 kali aplikasi. (Lihat prinsip dasar aplikasi).


Penggunaan Pada Tanaman Kacang Tanah, Kentang, Umbi-umbian, Tomat, Cabai dan Kedelai.
Kebutuhan dosis perhektar tanaman 5 s/d 6 liter TGH per sekali tanam (musim tanam).
·        Encerkan 2 – 3 liter TGH dengan 50 s/d 100 liter air, diaduk dan biarkan beberapa saat baru dipergunakan.
·        Sekali penyiraman/penyemprotan diperlukan 2 s/d 3 liter TGH, untuk 1 hektar tanaman/ lahan.
·        Penyemprotan dilakukan 1 atau 2 kali aplikasi. (Lihat prinsip dasar aplikasi).


Penggunaan Pada Tanaman Sayur-sayuran.
Kebutuhan dosis perhektar tanaman 2 s/d 3 liter TGH per sekali tanam (musim tanam).
·        Encerkan 1 – 2 liter TGH dengan 50 s/d 100 liter air, diaduk dan biarkan beberapa saat baru dipergunakan.
·        Sekali penyiraman/penyemprotan diperlukan 1 s/d 3 liter TGH, untuk 1 hektar tanaman/ lahan.
·        Penyemprotan dilakukan 1 atau 2 kali aplikasi. (Lihat prinsip dasar aplikasi).

Penggunaan Pada Tanaman Kelapa Sawit, Karet, Sengos, Kopi, Coklat, Jambu, Jeruk, Apel, Mangga, dll.
Kebutuhan dosis perhektar tanaman 8 s/d 12 liter TGH per tahun.
Encerkan 1 – 2 liter TGH dengan 50 s/d 150 liter air, diaduk dan biarkan beberapa saat baru dipergunakan.

Ø  Cara Penggunaan untuk Pembibitan
1.      Siramkan/semprotkan larutan yang telah diencerkan pada kecambah saat tanaman pada saat umur 10 s/d 15 hari (1 – 2 liter TGH untuk 300 – 400 pohon).
2.      Selanjutnya lakukan pemupukan setiap ½ sampai 1 bulan dengan dosis yang sama.

Ø  Cara Penggunaan untuk Tanaman Dewasa (sudah produksi)
1.      Buat 4 lubang (4 arah mata angin) dengan jarak 1 s/d 1,5 meter dari pohon dan kedalam 30 cm, diameter 5 cm – 10 cm.
2.      Encerkan 2 – 3 liter pupuk TGH dengan 100 – 125 liter air. Isi setiap lubang yang sudah dibuat dengan 250 ml larutan pupuk TGH.
    
        Inilah panduan penggunaan yang harus betul-betul dipahami sehingga dapat diaplikasikan dengan baik untuk mendapatkan hasil terbaik dari tanaman anda. Khusus untuk cara penggunaan Pupuk TGH pada Peternakan dan Perikanan, kami akan postingkan kemudian.
Salam sukses...
   

Tidak ada komentar: