Postingan pertama yang saya buat ini sekaligus belajar ngeblog adalah membahas tentang Pupuk Organik Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Namun kali ini saya hanya membahas bagaimana aplikasi Pupuk khusus pertanian. Penting saya jelaskan terlebih dahulu bahwa saat ini petani Indonesia khususnya di daerah pelosok tidak jarang dari mereka yang mengeluh akibat hasil panen yang kurang memuaskan akibat hama dan penyakit yang merusak tanaman.Oleh sebab itu salah satu solusi yang dijamin mampu meningkatkan hasil panen petani adalah dengan penggunaan Pupuk Organik The Great Harvest(TGH) dan ini memudahkan bagi para petani atau penyuluh pertanian karena dilengkapi dengan cara pengaplikasian atau penggunaannya. Jadi sangat diharapkan untuk terlebih dahulu membaca langkah-langkah penggunaan Pupuk TGH sebelum digunakan.
PERTANIAN
The Great Harvest(TGH) Pertanian berbahan aktif Mikroba Indegenous asli dari Indonesia
ramah lingkungan (tidak mengandung logam berat As, Pb, Hg dan mikroba pathogen,
salmonella sp) telah dipersiapkanserta dirancanguntuk pembangunan dunia pertanian
yang berkelanjutan.
Perpaduan antara
The Great Harvest dengan pupuk kimia akan selalu dicari dan dibutuhkan petani
karena sudah terbukti dan teruji (menjadikan produktifitas tinggi dan ramah
lingkungan).
Aplikasi TGH Pertanian
Aplikasi TGH Pertanian
- Hasil panen meningkat lebih dari 30 %.
- Menambah ketahanan terhadap penyakit.
- Membantu penyerapan air dan menjaga kelebaban tanah.
- Memperkuat pertumbuhan akar sehingga meningkatkan penyerapan nutrisi.
- Penggunaan pupuk kimia lebih hemat 50% dari biasanya.
- Mampu menguraikan pestisida (residu s/d 0%) dan mengurangi tumbuhnya gulma.
Prinsip Dasar Aplikasi TGH
1.
Encerkan 1 s/d 6 liter TGH dengan 50 s/d 200 liter air, diaduk dan diamkan
beberapa saat baru dipergunakan.
2. Alternatif Aplikasi (Tanaman Semusim) per hektar lahan
- Alternatif I : Berikan TGH 5 s/d 6 liter pada pangkal atau barisan tanaman pada umur 12 s/d 25 hari setelah tanam.
- Alternatif II : Berikan TGH 2 s/d 3 liter pada lahan/tanah setelah diolah 1 s/d 2 hari sebelum ditanami dan berikan lagi TGH 3 liter pada pangkal atau barisan tanaman 1 s/d 2 bulan setelah tanam. (Dua kali Aplikasi).
3. Alternatif Aplikasi (tanaman non semusim) per hektar lahan
- Alternatif I : Berikan TGH 2 s/d 4 liter pada pangkal tanaman setiap 3 s/d 4 bulan sekali.
- Alternatif II : Berikan TGH 2 s/d 4 liter pada 4 buah lubang buatan di seputar pohon (4 arah mata angin), setuiap 3 s/d 4 bulan sekali, diameter lubang 5 cm kedalam 30 cm.
Aplikasi TGH Pada Beberapa Tanaman
(Kurangi pupuk kimia/kompos/kandang s/d 50%)
Penggunaan Pada Tanaman Padi
Kebutuhan dosis per hektar tanaman 5 s/d 6 liter TGH /sekali tanam (musim
tanam).
Encerkan 2 -
3 liter TGH dengan 50 s/d 100 liter air, diaduk dan diamkan beberapa saat baru
dipergunakan.
Ø Cara Penggunaan atau Anjuran
·
Alternatif I
:
1. Siramkan/semprotkan larutan yang
telah diencerkan pada permukaan tanah secara merata 1 s/d 2 hari sebelum tanam
(2 – 3 liter TGH).
2. Siramkan/semprotkan larutan yang
telah diencerkan pada barisan tanaman
saat umur 35 – 40 hari setelah tanam (3 liter TGH).
·
Alternatif
II :
1. Siramkan/semprotkan larutan yang
telah diencerkan pada permukan (5 – 6 liter TGH) Pada barisan tanaman pada saat
umur 20 s/d 30 hari. (5 – 10 hari setelah tanam).
Penggunaan Pada Tanaman Jagung, Semangka dan Melon
Kebutuhan (dosis) per hektar
6 s/d 7 liter TGH /sekali tanam (musim tanam).
·
Encerkan 3 – 4 liter TGH dengan 50 s/d 150 liter air, diaduk dan bisrkan
beberapa saat baru dipergunakan.
·
Sekali penyiraman/penyemprotan diperlukan 3 s/d 4 liter TGH, untuk 1 hektar
tanaman/ lahan.
·
Penyemprotan dilakukan 1 atau 2 kali aplikasi. (Lihat prinsip dasar
aplikasi).
Penggunaan Pada Tanaman Kacang Tanah, Kentang, Umbi-umbian, Tomat, Cabai
dan Kedelai.
Kebutuhan dosis perhektar tanaman 5 s/d 6 liter
TGH per sekali tanam (musim tanam).
·
Encerkan 2 – 3 liter TGH dengan 50 s/d 100 liter air, diaduk dan biarkan
beberapa saat baru dipergunakan.
·
Sekali penyiraman/penyemprotan diperlukan 2 s/d 3 liter TGH, untuk 1 hektar
tanaman/ lahan.
·
Penyemprotan dilakukan 1 atau 2 kali aplikasi. (Lihat prinsip dasar
aplikasi).
Penggunaan Pada Tanaman Sayur-sayuran.
Kebutuhan dosis perhektar tanaman 2 s/d 3 liter
TGH per sekali tanam (musim tanam).
·
Encerkan 1 – 2 liter TGH dengan 50 s/d 100 liter air, diaduk dan biarkan
beberapa saat baru dipergunakan.
·
Sekali penyiraman/penyemprotan diperlukan 1 s/d 3 liter TGH, untuk 1 hektar
tanaman/ lahan.
·
Penyemprotan dilakukan 1 atau 2 kali aplikasi. (Lihat prinsip dasar
aplikasi).
Penggunaan Pada Tanaman Kelapa Sawit, Karet, Sengos, Kopi, Coklat, Jambu,
Jeruk, Apel, Mangga, dll.
Kebutuhan dosis perhektar tanaman 8 s/d 12 liter
TGH per tahun.
Encerkan 1 – 2 liter TGH dengan 50 s/d 150 liter air, diaduk dan biarkan
beberapa saat baru dipergunakan.
Ø Cara Penggunaan untuk
Pembibitan
1. Siramkan/semprotkan larutan yang telah
diencerkan pada kecambah saat tanaman pada saat umur 10 s/d 15 hari (1 – 2
liter TGH untuk 300 – 400 pohon).
2. Selanjutnya lakukan pemupukan setiap ½
sampai 1 bulan dengan dosis yang sama.
Ø Cara
Penggunaan untuk Tanaman Dewasa (sudah produksi)
1. Buat 4 lubang (4 arah mata angin) dengan
jarak 1 s/d 1,5 meter dari pohon dan kedalam 30 cm, diameter 5 cm – 10 cm.
2. Encerkan 2 – 3 liter
pupuk TGH dengan 100 – 125 liter air. Isi setiap lubang yang sudah dibuat
dengan 250 ml larutan pupuk TGH.
Inilah panduan penggunaan yang harus betul-betul dipahami sehingga dapat diaplikasikan dengan baik untuk mendapatkan hasil terbaik dari tanaman anda. Khusus untuk cara penggunaan Pupuk TGH pada Peternakan dan Perikanan, kami akan postingkan kemudian.
Salam sukses...
Inilah panduan penggunaan yang harus betul-betul dipahami sehingga dapat diaplikasikan dengan baik untuk mendapatkan hasil terbaik dari tanaman anda. Khusus untuk cara penggunaan Pupuk TGH pada Peternakan dan Perikanan, kami akan postingkan kemudian.
Salam sukses...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar